Kapan Seseorang Keluar Dari Ahlussunnah? Kaidah dan Penerapannya
Kita hidup pada masa sekarang yang penuh fitnah dan kegelapan, yang saling mendukung satu sama lain. Ketika satu fitnah hilang, muncul penggantinya. Hal yang ma’ruf terlihat munkar, dan yang munkar terlihat ma’ruf. Telah diketahui bahwasanya kaum muslimin secara umum mencintai salaf dan mengikatkan diri pada mereka, sampai-sampai sebagian orang menisbatkan diri pada salaf walaupun mereka tidak berada di atas manhaj salaf. Bahkan mereka termasuk yang mengada-adakan bid’ah dan mempromosikannya pada orang-orang kemudian menisbatkan hal itu pada salaf, dan mengaku salafi. Maka kemudian banyak manhaj yang dinisbatkan kepada salafiyah, sampai sebagian mereka mengatakan: Engkau salafi yang mana? Apakah salafinya Fulan? Atau salafiyahnya Fulan? Sampai suatu ketika Anda akan mendengar istilah “Salafi Jihadi”, “Salafi Ilmiah”, dll. Sebaliknya, ada orang-orang yang bingung dengan permasalahan, maka jadilah mereka mengingkari penamaan yang syar’i dan mulia ini. Sebagaimana kemudian salafiyah dalam pandangan sebagian yang lain mencakup siapa saja yang mengaku salafi, maka jika kemudian yang mendaku salafiyah itu jatuh pada kekeliruan, ia nisbatkan kekeliruan itu kepada salafiyah. Akibatnya, manhaj salafi keliru dalam pandangan mereka. Demi Allah sungguh jauh anggapan mereka dari kebenaran! Karena sesungguhnya salafiyah itu hanyalah manhaj, yang manhaj ini tersusun dari pokok-pokok yang dibangun dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah ﷺ, sedangkan kekeliruan mereka yang menisbatkan diri kepada salaf, tidaklah disandarkan kepada manhaj salafi, dengan kekurangan atau kebatilan. Sebagaimana tidak setiap yang mendaku salafi dibenarkan pengakuannya.
Pengarang: Ahmad Muhammad Shadiq An Najjar
Penerbit: Ma’had al Muhandis Bandung
Kategori: #Manhaj
Download
Pengarang: Ahmad Muhammad Shadiq An Najjar
Penerbit: Ma’had al Muhandis Bandung
Kategori: #Manhaj
Download